Jakarta, Kabarberita Indonesia – Kekhawatiran global akan meningkatnya perang Rusia dan Ukraina di Eropa menjadi perang dunia baru makin tinggi. Rusia dilaporkan menembakkan rudal balistik menengah hipersonik ke Ukraina, Kamis waktu setempat.
Ini menjadi respons atas diberikannya izin penggunaan rudal jarak jauh Amerika Serikat (AS), Army Tactical Missile System (ATACMS), dan senjata canggih Inggris, Storm Shadow. ATACMS dibuat Lockheed Martin Corporation dan dikembangkan sejak perang dingin, mampu mencapai target hingga 300 kilometer (km) dan dilengkapi hulu ledak kelas WDU-18 seberat 226 kilogram, sementara Storm Shandow bisa menembus bunker dan gudang amunisi.
Presiden Rusia Vladimir Putin, dalam pidato yang disiarkan di televisi, mengatakan bahwa Moskow menyerang fasilitas militer Ukraina dengan rudal balistik baru yang dikenal sebagai “Oreshnik”. Ia memperingatkan bahwa lebih banyak lagi yang dapat menyusul.
Ia bahkan menyebut perangnya dengan Ukraina saat ini sudah mengindikasikan unsur-unsur karakter global karena ada provokasi dari Barat. Ia menegaskan Moskow siap dengan skenario apapun, dalam konfrontasinya dengan Kyiv dan AS cs.
“Kami menganggap diri kami berhak untuk menggunakan senjata kami terhadap fasilitas militer negara-negara yang mengizinkan senjata mereka digunakan terhadap fasilitas kami,” kata Putin, dikutip AFP, Jumat (22/11/2024).
“Jika terjadi peningkatan tindakan agresif, kami akan merespons dengan tegas,” katanya.
“Konflik di Ukraina telah memperoleh unsur-unsur karakter global,” tambahnya lagi.
“Kami selalu lebih suka, dan sekarang siap untuk menyelesaikan semua pertanyaan yang disengketakan dengan cara damai, tetapi kami juga siap untuk skenario apa pun.”
Sebenarnya Putin telah berulang kali mengancam Barat selama konflik berlangsung karena mempersenjatai Ukraina. Namun, peringatan yang dikeluarkan pada Kamis malam adalah salah satu peringatannya yang paling keras dan langsung.
“Jika ada yang meragukan itu, mereka salah. Akan selalu ada respons,” tegasnya.
Putin juga mengklaim serangan Ukraina di wilayah Rusia dengan menggunakan ATACMS dan Storm Shadow telah gagal.
Presiden AS Joe Biden, memberi Ukraina izin untuk menggunakan rudal tersebut guna menghantam wilayah Rusia awal minggu ini, setelah berbulan-bulan didesak Kyiv. Ini dilakukan menjelang dua bulan lengser, di mana ia akan digantikan Donald Trump.
Peningkatan bantuan militer ke Ukraina semakin cepat dilakukan pemerintah Biden sejak Trump memenangkan pemilihan presiden AS awal bulan ini. Trump bersikap skeptis terhadap perang tersebut dan menegaskan akan mengamankan kesepakatan damai dalam beberapa jam setelah menjabat.
Saat izin Biden diberikan, Moskow mengatakan senjata semacam itu tidak dapat digunakan tanpa dukungan operasional langsung dari AS. Oleh karena itu penggunaannya akan menjadikan Washington sebagai “peserta” dalam perang tersebut dan mengarah ke perang dunia 3 (PD 3).
“Orang-orang ini, pemerintahan Biden, mencoba meningkatkan situasi secara maksimal selagi mereka masih berkuasa dan masih menjabat,” kata anggota parlemen Rusia Maria Butina.
“Mereka benar-benar mempertaruhkan dimulainya Perang Dunia Ketiga yang tidak menguntungkan siapa pun,” tambahnya.
Reaksi AS dan Ukraina
Sementara itu, pejabat AS mengatakan bahwa Washington telah diberi tahu sebelumnya oleh Rusia sesaat sebelum serangannya. Ia mengatakan AS pun telah memberi pengarahan kepada Ukraina dan sekutu dekat lainnya dalam beberapa hari terakhir untuk mempersiapkan kemungkinan penggunaan senjata semacam itu.
Kyiv sempat melaporkan bahwa Rusia sudah menembakkan rudal balistik antarbenua (ICBM), senjata yang dirancang untuk serangan nuklir jarak jauh dan belum pernah digunakan dalam perang. Meskipun begitu, pejabat AS mengatakan itu adalah rudal balistik jarak menengah yang memiliki jangkauan lebih pendek.
“Hari ini ada rudal Rusia yang baru. Semua karakteristik – kecepatan, ketinggian – adalah (dari) rudal balistik antarbenua. (Investigasi) ahli saat ini sedang berlangsung,” kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy dalam sebuah pernyataan video sebelumnya.
Angkatan udara Ukraina mengatakan rudal tersebut menargetkan Dnipro di Ukraina tengah-timur dan ditembakkan dari wilayah Astrakhan, Rusia, yang berjarak lebih dari 700 km. Tidak ada indikasi bahwa rudal tersebut memiliki senjata nuklir.
(sef/sef)
Next Article
PD 3 di Depan Mata? Putin Buat ‘Drone Kiamat’ untuk Perang Nuklir
Artikel Ini Merupakan Rangkuman Dari https://www.cnbcindonesia.com/news/20241122052602-4-590190/gerbang-pd3-dibuka-putin-tembak-rudal-balistik-sebut-perang-global