Wanita Ini Dapat Emas Senilai Rp600 Juta dari Presiden, tapi Dia Tolak




Jakarta, Kabarberita Indonesia – Emas menjadi instrumen investasi yang disukai banyak orang sebab nilainya selalu stabil dan meningkat seiring waktu. Atas dasar ini, tak sedikit orang berupaya membeli emas atau berharap mendapat hadiah emas secara gratis.

Tentu ini menjadi impian banyak orang. Salah satu yang beruntung bernama Herlina dari Jakarta.

Dia tercatat sebagai orang pertama dan satu-satunya yang mendapat emas secara gratis dari negara, khususnya Presiden Indonesia. Nilainya pun sangat tinggi, yakni 500 gram atau senilai Rp600 juta. 

Bagaimana Kisahnya?

Kisah ini terjadi pada 1963 saat Presiden Indonesia masih dijabat Soekarno. Pemberian emas disebabkan sepak terjang Herlina sebagai pahlawan wanita yang berjuang di garis depan pertempuran. 

Sebagai wawasan, Herlina awalnya bekerja sebagai jurnalis di kantor percetakan Jakarta. Selama ini, dia hanya “menyerang” Belanda melalui tulisan-tulisan kritis di media massa. Namun, tindakan itu tak membuatnya puas.

Maka, saat pemerintah membuka pintu bagi sipil menjadi relawan perang di Papua, dia bergegas mendaftar. Keputusan Herlina angkat senjata sontak membuat kaget banyak orang.

Semua beralasan bahwa dia perempuan berlatar non-militer. Perang bukan dunia perempuan dan khusus bagi laki-laki. Meski begitu, Herlina tak gentar. Dia tetap ngotot ikut perang.

“Indonesia sekarang bukan Indonesia zaman kolonial dimana wanita tidak mempunyai kesempatan yang sama dengan kaum pria! Untuk itu aku datang ke Irian Barat yang ingin mengabdikan dirinya pada Negara dan Tanah Air,” kata Herlina dalam memoarnya, Pending Emas: Pengalaman-pengalaman Selama Mendarat di Irian Barat (1964).

Alhasil, dia pun tetap nekat ikut perang dan pergi ke Makassar. Semua perwira skeptis kepadanya, kecuali satu orang, yakni Panglima Mandala Mayjen Soeharto.

“Herlina diterima oleh Panglima Mandala Mayjen Soeharto. Herlina diizinkan untuk turut menyusup ke daratan Irian Barat dalam kesempatan pertama,” tulis memoar 25 tahun Trikora (1988).

Setelah diizinkan jenderal yang kelak menjadi Presiden Indonesia ke-2, perempuan asal Jakarta itu secara resmi menjadi bagian prajurit relawan pada 1962. Dia ditugaskan angkat senjata dan memimpin pasukan kecil untuk membina masyarakat Papua.

Praktis, tugas ini membuatnya harus menyusup ke pedalaman Papua dan hidup di tengah tembakan peluru. Majalah Dharmasena (1991, Vol.16) menceritakan, ini semua membuatnya berulangkali hampir mati terbunuh dan kelaparan.

Beruntung, tantangan tersebut berhasil dilewati dengan baik. Herlina masih selamat dan sehat sampai perang usai tahun 1963.

Ketika pertempuran usai, Herlina ternyata membuat banyak orang berdecak kagum. Sebab, dia menjadi orang termuda dan menjadi perempuan satu-satunya yang ikut dalam perang.

Kala itu, usianya masih 20 tahun. Ia masih diberi keberuntungan karena masih sehat.

Salah satu yang kagum kepada perempuan itu adalah Soekarno. Ia sangat bangga atas keberanian dan ketulusan Herlina sebagai pahlawan satu-satunya yang ikut perang melawan Belanda di Papua.

Rasa bangga Soekarno membuatnya memberikan status khusus kepada Herlina. Pertama, dia mendapat bintang kehormatan Dharma Bakti, lalu emas seberat 500 gram dan uang tunai Rp 10 juta secara gratis langsung dari tangan presiden.

Pemberian ini tertuang dalam Keputusan Presiden No.10/PLM, BS Tahun 1963.

“Dan hatiku pun bangga mengenang perjuangan teman-temanku. Tanpa kuasa menahan lagi, air mataku menetesi kedua pipi dan baju hijauku,” kata Herlina saat mendapat hadiah emas, dikutip dari memoarnya berjudul Pending Emas: Pengalaman-pengalaman Selama Mendarat di Irian Barat (1964).

Mayoritas orang pasti berpikir Herlina mendapat ‘durian runtuh’ sebab mendapat 500 gram emas senilai Rp600 juta pada masa sekarang secara gratis. Selain itu, dia juga mendapat uang tunai Rp10 juta yang membuatnya makin kaya raya.

Meski begitu, Herlina menunjukkan sikap yang membuat orang juga kaget. Yakni, ia memberikan kembali hadiah itu kepada presiden.

Baginya, pemberian emas sangat berlebihan. Jika diterima, maka dia menganggap sama saja tak menghargai pahlawan lain yang ikut perang, khususnya mereka yang gugur atau cacat.

Atas dasar ini, dia pun mengembalikan hadiah ke Presiden Soekarno. Plus meminta hadiah tersebut menjadi simbol perjuangan atas keberhasilan perang melawan Belanda.

Hal tersebut sekaligus membuktikan bahwa perempuan juga punya kesempatan sama untuk bertempur seperti lelaki. Meski tak jadi kaya raya, jalan sejarah mencatat Herlina tetap punya uang banyak.

Semasa hidup, dia dikenal sebagai salah satu perempuan miliarder di Indonesia. Ternyata Herlina memiliki kepiawaian dalam berbisnis. Pada masa Orde Baru, dia diketahui punya banyak bioskop dan klub sepakbola.

Kiprah Herlina harus berhenti pada 17 Januari 2017 karena sakit.

(mfa/sef)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Lirik Prospek Bisnis Produk Perawatan Rambut Lokal Go Global




Next Article



Geger Bule Ngaku Anak Soekarno & Tahu Rahasia 57 Ribu Ton Emas, Tapi..




Artikel Ini Merupakan Rangkuman Dari https://www.cnbcindonesia.com/entrepreneur/20241111105958-25-587212/wanita-ini-dapat-emas-senilai-rp600-juta-dari-presiden-tapi-dia-tolak

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*