IHSG Merosot Nyaris 1% ke 7.200, Ini Penyebabnya




Jakarta, Kabarberita Indonesia – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup kembali merana pada akhir perdagangan Senin (16/12/2024), di tengah rilis data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang mulai membaik dan menunjukkan penguatan.

IHSG ditutup merosot 0,9% ke posisi 7.258,63. Setelah beberapa hari bertahan di level 7.300-7.400, IHSG pun terkoreksi kembali ke level psikologis 7.200.

Nilai transaksi indeks pada hari ini mencapai sekitar Rp 11 triliun dengan melibatkan 22 miliar saham yang berpindah tangan sebanyak 1,1 juta kali. Sebanyak 159 saham naik, 442 saham turun, dan 193 saham stagnan.

Tercatat seluruh sektor berada di zona merah pada hari ini, dengan bahan baku, konsumer non-primer, energi, kesehatan, infrastruktur, dan transportasi merosot lebih dari 1%. Sedangkan sektor properti dan teknologi menjadi yang paling parah di mana koreksinya mencapai 2% lebih.

Sementara dari sisi saham, emiten telekomunikasi PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) menjadi penekan terbesar IHSG yakni mencapai 14,9 indeks poin. Selain itu, adapula emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) yang juga membebani IHSG sebesar 11,4 indeks poin.

Beberapa analis mempunyai berbagai pandangan terhadap merananya IHSG hari ini. Barra Kukuh Mamia ekonom PT Bank Central Asia Tbk(BBCA) mengatakan pelemahan IHSG karena para pelaku pasar wait and see keputusan pertemuan bank sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) dan pertemuan bank sentral lainnya pada pekan ini, termasuk Bank Indonesia (BI).

Barra Kukuh juga menyoroti aksi ambil untung di pasar karena memasuki akhir tahun. Selain itu juga ia melihat ada pengaruh pengumuman dari kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12%.

“Ini banyak repositioning ya, ahead of FOMC &pertemuan bank sentral lainnya. Plus profit taking akhir tahun dan pengumuman PPN 12%,” ungkap Barra Kukuh kepada Kabarberita Indonesia, Senin (16/12/2024).

Senada dengan Barra, Hosiana Situmorang ekonom Bank Danamon mengatakan pelemahan IHSG dipengaruhi oleh aksiprofit takingdanwait and seeterkait kebijakan PPN ke 12%.

“IHSG ya sejalan masih berlanjutnya aksi profit taking di beberapa saham serta masih wait and see terkait kebijakan PPN naik ke 12% dan BI rate,” ungkap Hosiana kepada Kabarberita Indonesia.

Para investor dari seluruh dunia adalah pernyataan Federal Open Market Committee (FOMC) dalam memutuskan kebijakan suku bunga The Fed

The Fed diperkirakan akan kembali menurunkan suku bunga seperempat poin lagi, tepatnya pada 18 Desember 2024. Keputusan ini akan menandai pemotongan suku bunga tiga kali berturut-turut.

Adapun, semua kebijakan tersebut memangkas satu poin persentase penuh dari suku bunga dana federal sejak September lalu.

Sejauh ini, The Fed tampaknya telah bergerak perlahan karena mereka mengkalibrasi ulang kebijakan setelah dengan cepat menaikkan suku bunga ketika inflasi mencapai titik tertinggi dalam 40 tahun.

Kabarberita INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(chd/chd)

Saksikan video di bawah ini:

Video: IHSG Kembali Menguat, Balik ke Level 7.100-an





Next Article



Usai Anjlok Kemarin, IHSG Sesi I Menguat ke Level 7.137




Artikel Ini Merupakan Rangkuman Dari https://www.cnbcindonesia.com/market/20241216161313-17-596414/ihsg-merosot-nyaris-1-ke-7200-ini-penyebabnya

Tinggalkan komentar

Optimized by Optimole