Jakarta, Kabarberita Indonesia – Rupiah ditutup stagnan setelah pada awal sesi pembukaan Selasa (1/12/2024) sempat menguat. Hal ini terjadi di tengah aktivitas penjualan ritel Indonesia yang tumbuh lebih lambat dari bulan sebelumnya atau November 2024.
Melansir data Refinitiv, pada penutupan perdagangan Selasa (10/12/2024) rupiah stagnan di level Rp15.860/US$. Sepanjang hari, nilai tukar rupiah berfluktuasi di rentang Rp15.882/US$ hingga Rp15.835/US$.
Seiring dengan pergerakan rupiah hari ini (9/12/2024), Indeks Dolar AS (DXY) menguat tipis sebesar 0,03% tepat pukul 15.00 di posisi 106,18.
Pergerakan nilai tukar garuda kali ini didorong oleh rilis data domestik, terpantau aktivitas penjualan ritel pertumbuhannya alami penurunan hingga 68% untuk periode Oktober 2024.
Tercatat untuk periode Oktober 2024 data penjualan ritel Indonesia tumbuh hingga 1,5%. Sebelumnya, penjualan ritel di Indonesia tumbuh sebesar 4,8% (yoy) pada September 2024, melambat dibandingkan dengan kenaikan 5,8% pada bulan sebelumnya.
Hal ini menandai bulan keenam berturut-turut ekspansi dalam omzet ritel tetapi laju paling lambat sejak Januari,mencerminkan daya beli masyarakat yang masih tertahan. Penurunan ini disebabkan oleh perlambatan penjualan makanan yang hanya naik 3,3% dari 6,9% pada September, sementara penjualan di sektor informasi dan komunikasi mencatat penurunan lebih tajam sebesar -25,1%.
Di sisi lain, bahan bakar dan suku cadang otomotif mencatat peningkatan, masing-masing sebesar 9,3% dan 8,8%. Untuk November, proyeksi pertumbuhan ritel diperkirakan membaik menjadi 1,7%.
Kabarberita INDONESIA RESEARCH
(mkh/mkh)
Next Article
RI Diramal Surplus Dagang, Dolar AS Turun ke Rp 16.130
Artikel Ini Merupakan Rangkuman Dari https://www.cnbcindonesia.com/market/20241210150703-17-594754/rupiah-tidak-bergeming-dolar-stagnan-di-rp15860