Jakarta, Kabarberita Indonesia – Kota-kota dan desa-desa hantu kini bermunculan di Yunani. Hal ini terkait “keruntuhan” populasi, yang terjadi di negeri itu.
Sebelumnya pemerintah memang telah memperingatkan krisis manusia tersebut. “Eksestensial,” ujar kantor perdana menteri mengatakan minimnya populasi di sana saat ini.
Kota-kota itu memang kosong melompong. Bertahun-tahun kelahiran yang menurun, kesulitan ekonomi hingga emigrasi massal menjadi penyebab.
Para ekonom memperingatkan bahwa penurunan populasi sekarang memberikan tekanan besar pada masyarakat. Jumlah pekerja muda tidak akan cukup untuk mengembangkan ekonomi dan mendukung orang tua.
Penurunan populasi kini menjadi beban terberat negara yang baru saja keluar dari krisis itu. Tak cukup pemuda berarti pelemahan ekonomi generasi mendatang.
“Meskipun Yunani mengalami pertumbuhan yang sangat solid saat ini, melihat ke depan, dengan lebih sedikit orang yang melakukan pekerjaan, hal itu akan sulit dipertahankan,” kata kepala ekonom di ING, Bert Colijn, dikutip Kamis (12/12/2024).
Perlu diketahui tingkat kelahiran Yunani adalah salah satu yang terendah di Eropa. Angkanya hanya 1,3, hanya setengah dari yang tercatat pada tahun 1950 dan jauh di bawah angka 2,1 yang dibutuhkan untuk penggantian populasi.
Tahun lalu, negara itu mencatat lebih dari 71.400 kelahiran, jumlah terendah sejak pencatatan dimulai hampir seabad lalu. Datanya terus turun sekitar 6% pada tahun 2022.
Yunani sekarang memiliki sekitar satu kelahiran untuk setiap dua kematian. Populasi yang berusia di atas 65 tahun hampir dua kali lipat dari yang berusia 0 hingga 14 tahun.
“Yang sebenarnya adalah bahwa saat ini orang-orang kita termasuk yang paling tua di Eropa,” tegas Perdana Menteri (PM) Yunani Kyriakos Mitsotakis berbicara dalam sebuah konferensi demografi Yunani.
“Penurunan populasi ini (memang) tidak terwujud secara merata di seluruh negeri,” lanjut Mitsotakis.
“Ada puncaknya di area tertentu dan ini berarti strategi nasional tidak cukup dan ketentuan lokal juga diperlukan, dengan keruntuhan demografi secara keseluruhan secara harfiah menjadi taruhan eksistensial untuk masa depan kita,” jelasnya.
Sekolah Kekurangan Murid
Di Lasta dan daerah sekitarnya misalnya, sekolah-sekolah yang ada sejak 1885 mulai banyak yang tutup. Alasannya tak ada lagi murid.
Pada sensus terakhir Yunani tahun 2021, Lasta dilaporkan memiliki populasi permanen sebanyak 12 orang. Tetapi sejumlah media mengatakan ketika pada tahun 2024 dikunjungi, tidak ada tanda-tanda penduduk tetap di sana.
Krisis 2009
Perlu diketahui, penurunan demografi Yunani sebagian besar dapat ditelusuri kembali ke krisis utang negara pada tahun 2009. Program talangan yang dihasilkan memicu penghematan dan kesengsaraan keuangan selama bertahun-tahun bagi negara tersebut, dengan ekonomi berkontraksi hingga seperempat selama dekade berikutnya.
Kaum muda termasuk yang paling terpukul oleh kemerosotan tersebut. Di mana pengangguran kaum muda mencapai puncaknya pada 59,5% pada kuartal pertama tahun 2013, lebih dari dua kali lipat angka tertinggi nasional sekitar 27%.
Saat ini, lebih dari separuh (53,5%) penduduk Yunani tinggal di ibu kota, Athena, dan wilayah Attiki di sekitarnya, serta kota terbesar kedua di negara itu, Thessaloniki. Pemerintah saat ini memperkirakan bahwa populasi mungkin turun dari sekitar 10,4 juta saat ini menjadi 7,5 juta pada tahun 2050, lebih dari seperempat.
Sementara itu, Oktober lalu, kementerian mengumumkan bahwa mereka akan menghabiskan 20 miliar euro (sekitar Rp 334 triliun) hingga tahun 2035 untuk insentif guna menghentikan penurunan populasi. Mulai dari tunjangan anak, peningkatan cuti orang tua, dan keringanan pajak.
“Kita dihadapkan dengan bukan hanya dampak ekonomi … tetapi juga masalah pola pikir yang telah tertanam dalam benak banyak orang muda, mungkin karena krisis yang berulang dan mungkin rasa kekecewaan,” kata Menteri Sosial dan Urusan Keluarga Yunani Sofia Zacharaki.
Ekonomi Yunani diproyeksikan tumbuh 2,2% pada tahun 2024, dan 2,3% pada tahun 2025, melampaui ekonomi utama Eropa. Perkiraan awal produk domestik bruto (PDB) negara itu sebesar 2,9% pada tahun 2025 direvisi turun hanya karena perlambatan UE yang lebih luas.
Tak Sendiri
Sebenarnya penurunan demografi merupakan masalah yang dihadapi banyak negara maju. Jepang dan Korea Selatan (Korsel). Tingkat kesuburan masing-masing 1,2 dan 0,72 pada tahun 2023, merupakan contoh negara yang paling terkenal mengalami penurunan demografi.
Namun, sebagian besar negara Barat, dan juga China, memiliki populasi yang menua dengan cepat. Hal tersebut membutuhkan dukungan pemerintah yang lebih besar.
(sef/sef)
Next Article
Negeri Dewa-dewi Membara, Api Penuhi Ibu Kota bak ‘Neraka Bocor’
Artikel Ini Merupakan Rangkuman Dari https://www.cnbcindonesia.com/news/20241212062618-4-595291/kota-kota-hantu-muncul-di-negara-eropa-ini-tak-ada-manusia-lagi