Tembagapura, Kabarberita Indonesia – PT Freeport Indonesia (PTFI) mengandalkan produksi bijih konsentrat tembaga dan emasnya lewat tambang bawah tanah. Hal ini mengingat, perusahaan sudah menutup produksi dari tambang terbuka atau open pit Grasberg sejak April 2020.
Diantara tambang bawah tanah yang sedang beroperasi ialah Grasberg Block Cave (GBC), Big Gossan, Deep Ore Zon (DOZ) dan juga Deep Mill Level Zone (DMLZ). Dari tambang ini, produksi bijih konsentrat tembaga Freeport mencapai 220-230 ribu ton per hari.
Kelak, produksi akan semakin bertambah dengan beroperasinya tambang bawah tanah Kucing Liar pada tahun 2028, yang diperkirakan mencapai 90 ribu ton per hari. “Nanti di tahun 2029, produksi akan bertambah melalui tambang bawah tanah Kucing Liar menjadi 240 ribu ton,” terang Anton Priatna, Vice President Underground Engineering Freeport Indonesia, saat ditemui di Tembagapura, Timika, Papua, Kamis (11/12/2024).
Asal tahu saja, panjang tambang bawah tanah Freeport Indonesia saat ini mencapai 850 Kilometer (Km). “850 km itu bertingkat-tingkat bukan lurus,” terang dia.
Kegiatan pertambangan bawah tanah Freeport ini, kata dia, sudah dimulai dalam kurun waktu 2015 hingga 2018. Sementara persiapan infrastrukturnya dimulai sejak tahun 2004. Maka dari itu, butuh waktu 11 sampai 15 tahun untuk memulai produksi dari proses pembangunan infrastruktur.
Dia mencatat, saat ini jumlah cadangan terbukti yang ada dari tambang bawah tanah itu mencapai sekitar 29 miliar pound tembaga dan 24 juta ons emas hingga tahun 2041.
Sementara berdasarkan data sumber daya bijih konsentrat yang ada di area eksplorasi Freeport itu mencapai sekitar 48 miliar pound tembaga dan 58 juta ons emas. “Untuk bisa memastikan benar angka tersebut ada di area yang kita punya saat ini, kita harus melakukan eksplorasi yang membutuhkan waktu 5-10 tahun. Itulah kenapa beyond 2041 itu ialah sesuatu yang kita perlukan, karena tanpa itu, ini tidak bisa dibuktikan, walaupun sampai 2061 kita masih bisa beroperasi,” ungkap dia.
(pgr/pgr)
Next Article
Sah! Freeport Boleh Ekspor 840 Ribu Ton Konsentrat Tembaga
Artikel Ini Merupakan Rangkuman Dari https://www.cnbcindonesia.com/news/20241211221250-4-595261/bukan-area-terbuka-masa-depan-freeport-ada-di-tambang-bawah-tanah