Jakarta, Kabarberita Indonesia – Pemerintah menargetkan swasembada pangan pada tahun 2027. Dalam upaya mencapai tujuan tersebut, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mewanti-wanti pentingnya menjaga ketersediaan lahan sawah agar tidak mengalami defisit.
Peringatan ini disampaikan AHY setelah memimpin rapat koordinasi dengan berbagai kementerian teknis di bawahnya. Menurut dia, keberhasilan target swasembada pangan memerlukan sinergi yang kuat antara pemerintah pusat, provinsi, hingga daerah.
“Kita tahu bendungan-bendungan yang sudah dibangun di berbagai wilayah, terutama yang mendukung irigasi, membutuhkan komitmen bersama dari pemerintah di semua tingkat. Irigasi primer, sekunder, hingga tersier harus benar-benar memberikan dampak nyata pada sektor pertanian demi mewujudkan swasembada pangan,” kata AHY saat konferensi pers di kantornya, Jakarta, Rabu (8/1/2025).
Selain infrastruktur irigasi, AHY menekankan pentingnya penyelesaian kebijakan satu peta atau one map policy untuk mendukung pembangunan yang terintegrasi. Ia juga menggarisbawahi perlunya menjaga keberlanjutan lahan sawah yang sudah ada, agar tidak terjadi konversi besar-besaran yang dapat menyebabkan defisit.
“Jangan sampai di tempat yang jauh di sana, kita membuka lahan sawah. Di tempat yang sudah ada, kita mengkonversi lahan sawah secara besar-besaran sehingga ya kembali terjadi defisit. Jadi, harus melindungi lahan-lahan sawah agar produktivitas pertanian terjaga,” tegasnya.
Dalam rapat koordinasi di kantornya hari ini, AHY menyebut berbagai program prioritas dan tantangan yang dihadapi ke depan turut dibahas. Dia memastikan pihaknya terus berkoordinasi dengan kementerian teknis, lembaga, dan para pemangku kepentingan lainnya untuk memastikan langkah menuju swasembada pangan dapat tercapai tepat waktu.
(dce)
Next Article
AHY Senyum Lebar Usai Bertemu Prabowo, Kode Lanjut Jadi Menteri
Artikel Ini Merupakan Rangkuman Dari https://www.cnbcindonesia.com/news/20250108171442-4-601721/tiba-tiba-ahy-beri-peringatan-keras-soal-sawah-swasembada-pangan