Jakarta, Kabarberita Indonesia – Kondisi di Suriah masih panas usai kelompok pemberontak mengambil alih kota Damaskus dan mengumumkan telah menggulingkan pemerintahan Presiden Bashar Al-Assad.
“Dikatakan bahwa kedutaan besar Iran diserbu bersama toko-toko di dekatnya oleh kelompok bersenjata yang berbeda dari kelompok yang sekarang menguasai [sebagian besar] Suriah,” kata TV pemerintah Iran, merujuk pada Hayat Tahrir Al-Sham (HTS) yang mempelopori kemajuan pemberontak di seluruh Suriah barat, mengutip Reuters, Minggu (8/12/2024).
Media Arab dan Iran telah membagikan rekaman dari dalam gedung kedutaan. Para penyerang mengacak-acak perabotan dan dokumen di dalam gedung serta merusak beberapa jendela.
Pada hari Sabtu, Iran mengatakan bahwa mereka akan menarik keluar keluarga-keluarga kedutaan tetapi membantah laporan New York Times bahwa mereka akan menarik keluar personel militer.
Pada hari yang sama, duta besar Iran untuk Suriah Hossein Akbari berbicara kepada TV pemerintah bahwa kedutaan masih buka dengan lima hingga enam diplomat di dalamnya dan sedang melaksanakan pertemuan tingkat tinggi untuk menindaklanjuti situasi keseluruhan.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, pemberontak Suriah mengumumkan berakhirnya rezim Presiden Bashar Al Assad, pasca berkuasa selama 24 tahun di Suriah. Hal ini ditandai dengan didudukinya ibu kota Damaskus pada Minggu pagi (8/12/2024).
“Setelah 50 tahun penindasan di bawah pemerintahan Baath dan 13 tahun kejahatan, tirani, serta pengungsian, dan setelah perjuangan panjang melawan segala bentuk kekuatan pendudukan, kami mengumumkan hari ini, 8 Desember 2024, berakhirnya era kelam itu dan dimulainya era baru bagi Suriah,” kata para pemberontak dalam sebuah pernyataan seperti dikutip Al Jazeera, dikutip Minggu (8/12/2024).
Pemberontak mengumumkan bahwa mereka berhasil “merebut” dan menduduki ibu kota Damaskus, dan Presiden Assad telah keluar dari Suriah.
“Kami mengumumkan akhir dari era kegelapan dan dimulainya era baru Suriah. Di era baru Suriah, semua orang berdampingan dengan damai, keadilan ditegakkan, dan kebenaran ditetapkan,” bunyi pernyataan pemberontak.
Sementara itu, Assad menghilang secara misterius seiring dengan kejadian tersebut. Kabarnya dia menghilang setelah menaiki pesawat dari bandara Damaskus pada hari Minggu waktu setempat.
(mkh/mkh)
Next Article
Perang Arab Menggila, Pejuang Irak Gabung Pasukan Rusia Gempur Suriah
Artikel Ini Merupakan Rangkuman Dari https://www.cnbcindonesia.com/news/20241208185814-4-594283/suriah-masih-mencekam-kedutaan-iran-diserbu-orang-bersenjata