Jakarta, Kabarberita Indonesia – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau melemah pada perdagangan sesi I Senin (30/12/2024). Hari ini merupakan perdagangan terakhir 2024.
Hingga pukul 12:00 WIB, IHSG turun 0,18% ke posisi 7.023,71. IHSG masih bertahan di level psikologis 7.000, meski sempat terkoreksi ke level psikologis 6.900 di awal sesi I hari ini.
Nilai transaksi indeks pada sesi I hari ini sudah mencapai sekitar Rp 4,9 triliun dengan melibatkan 11 miliar saham yang berpindah tangan sebanyak 599.863 kali. Sebanyak 291 saham menguat, 269 saham melemah, dan 225 saham cenderung stagnan.
Secara sektoral, sektor keuangan menjadi penekan terbesar IHSG di sesi I hari ini yakni mencapai 0,98%.
Sejalan dengan sektor keuangan yang menjadi penekan terbesar IHSG, dua saham perbankan raksasa juga menjadi penekan terbesar IHSG yakni PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) yang mencapai 6,7 indeks poin dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sebesar 6,5 indeks poin.
Selain dua saham perbankan raksasa, ada juga emiten pertambangan Grup Salim PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) sebesar 6,1 indeks poin dan emiten telekomunikasi PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) sebesar 4,6 indeks poin.
Berikut saham-saham yang menjadi penekan IHSG pada sesi I hari ini.
Minimnya sentimen pasar pada hari ini membuat IHSG kembali sulit untuk bangkit dan cenderung kembali mendatar. Apalagi pada hari ini merupakan perdagangan terakhir di 2024, maka kemungkinan IHSG akan menutup 2024 di level psikologis 7.000.
Tampaknya, IHSG kali ini tidak mendapat berkah dari fenomena Santa Claus Rally. Pun tahun depan IHSG masih sulit untuk menguat akibat prospek perlambatan penurunan suku bunga.
Sebagaimana diketahui, pada tahun ini, Bank Indonesia (BI) hanya menurunkan suku bunga sekali, tepatnya pada September lalu sebesar 25 basis poin (bps). Sehingga BI Rate sampai saat ini bertahan di level 6%.
Sementara itu, bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Federal Reserve (The Fed) pada tahun ini menurunkan suku bunga sebanyak tiga kali. Sementara proyeksi tahun depan hanya akan turun dua kali saja.
The Fed pada Summary of Economic Projections/SEP pekan lalu menunjukkan bahwa potensi cut rate 2025 hanya sebesar 50 basis poin/bps. Angka ini hanya setengah dari target komite ketika plot tersebut terakhir diperbarui pada September dengan ekspektasi pemangkasan sebesar 100 bps pada 2025.
“Dengan langkah hari ini, kami telah menurunkan suku bunga sebesar satu poin persentase dari puncaknya, dan stance kebijakan kami kini jauh lebih longgar. Oleh karena itu, kami bisa lebih berhati-hati saat mempertimbangkan penyesuaian lebih lanjut terhadap suku bunga kebijakan kami.” ujar Chairman The Fed Jerome Powell di konferensi pers usai rapat.
Lebih lanjut, pejabat Fed menunjukkan dua pemotongan lagi pada 2026 dan satu lagi pada 2027. Dalam jangka panjang, komite memandang suku bunga “netral” berada pada 3%, 0,1 poin persentase lebih tinggi dibandingkan pembaruan September, karena tingkat ini secara perlahan meningkat sepanjang tahun ini (3% vs 2,9%).
Kabarberita INDONESIA RESEARCH
(chd/chd)
Artikel Ini Merupakan Rangkuman Dari https://www.cnbcindonesia.com/market/20241230121729-17-599503/ihsg-kurang-gairah-saham-bank-raksasa-masih-tertekan