Jakarta, Kabarberita Indonesia – Perang Israel dengan kelompok Hizbullah dari Lebanon memasuki babak baru, di mana kedua pihak dilaporkan siap melakukan gencatan senjata. Di sisi lain wilayah Gaza terus dibombandir pasukan Zionis.
Berikut update terkait situasi di wilayah Timur Tengah saat ini, sebagaimana dihimpun dari berbagai sumber oleh Kabarberita Indonesia pada Selasa (26/11/2024).
Biden & Macron Umumkan Rencana Gencatan Senjata Israel-Hizbullah
Presiden AS Joe Biden dan Presiden Prancis Emmanuel Macron dijadwalkan mengumumkan gencatan senjata antara Hizbullah dan Israel dalam waktu 36 jam.
Rencana yang dibocorkan oleh empat sumber senior Lebanon ini ini dianggap sebagai terobosan diplomatik penting setelah konflik panjang yang telah menelan ribuan korban jiwa.
Juru bicara keamanan nasional John Kirby menyatakan bahwa kesepakatan semakin dekat, meskipun masih ada beberapa langkah yang harus diambil.
“Kami sangat mendorong agar ini segera tercapai,” kata Kirby, dilansir Reuters, Selasa.
Kantor kepresidenan Prancis juga mengonfirmasi kemajuan signifikan dalam negosiasi.
Sementara itu, kabinet Israel akan mengadakan pertemuan pada Selasa untuk menyetujui kesepakatan tersebut.
“Pertemuan ini bertujuan untuk memberikan persetujuan pada teks perjanjian,” kata seorang pejabat senior Israel.
Elias Bou Saab, Wakil Ketua Parlemen Lebanon, mengatakan poin proposal tersebut mencakup penarikan militer Israel dari Lebanon selatan serta penempatan pasukan reguler Lebanon di wilayah perbatasan dalam waktu 60 hari. Selain itu, akan dibentuk komite lima negara yang dipimpin oleh Amerika Serikat untuk memantau implementasi gencatan senjata.
Namun, Israel bersikeras mempertahankan hak untuk menyerang wilayah selatan Lebanon jika ada ancaman dari Hizbullah. Lebanon sebelumnya menolak klausul ini, tetapi perundingan berhasil mempersempit perbedaan dalam 24 jam terakhir.
Serangan di Toko Roti Gaza
Serangan terbaru Israel menewaskan dan melukai orang-orang di dekat toko roti Kota Gaza. Laporan Wafa menyebut pasukan Israel telah melakukan serangan mematikan lainnya di dekat Kota Gaza, kali ini menyerang di dekat toko roti tempat sekelompok orang berkumpul.
Serangan itu menyebabkan banyak korban, namun belum jelas berapa banyak yang tewas akibat serangan tersebut.
Pertahanan Sipil Berhenti Bekerja di Kota Gaza
Pertahanan Sipil Palestina mengatakan krunya di Kota Gaza kehabisan bahan bakar untuk menjalankan kendaraan pemadam kebakaran, penyelamatan, dan ambulans.
“Tim kami tidak akan dapat menanggapi panggilan warga hingga pendudukan Israel mengizinkan organisasi kemanusiaan untuk memasukkan jumlah solar yang diperlukan,” kata organisasi penyelamat tersebut dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Al Jazeera.
Dikatakan bahwa penolakan Israel untuk mengizinkan bantuan, termasuk bahan bakar, masuk ke Gaza utara “sama saja dengan hukuman mati … warga yang rumahnya dibom oleh pendudukan Israel dan terkena tembakan”.
Kemarin, seorang pejabat UNRWA mengatakan Israel masih memblokir bantuan penting ke Jalur Gaza.
Ribuan Keluarga Musnah di Gaza
Kementerian Kesehatan di Gaza telah mengumpulkan data keluarga yang kehilangan banyak anggota akibat serangan Israel. Sebanyak 1.410 keluarga musnah total, 3.463 keluarga hanya memiliki satu orang yang selamat, dan 2.287 keluarga kehilangan anggota, tetapi memiliki banyak penyintas
Ini artinya total 7.160 keluarga telah kehilangan banyak anggota, dengan 1.281 keluarga kehilangan sedikitnya lima anggota.
Jumlah Korban Jiwa di Gaza
Kementerian kesehatan daerah kantong itu menyebut setidaknya 44.249 orang tewas dan 104.746 orang terluka dalam serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober 2023.
Dari jumlah tersebut, 14 warga Palestina tewas dan 108 orang terluka dalam periode pelaporan 24 jam terakhir, menurut kementerian itu.
Militer Israel Keluarkan Perintah Pemindahan Paksa Beirut selatan
Militer Israel mengancam akan segera menyerang beberapa gedung di Beirut selatan, dan meminta penduduk di dekatnya untuk segera mengungsi.
Dalam sepasang unggahan di X, juru bicara Israel berbahasa Arab, Avichay Adraee, mengunggah peta yang memperlihatkan beberapa gedung di pinggiran selatan Beirut, Borj El Brajneh dan Tahouitet al-Ghadir yang ia identifikasi sebagai target.
“Demi keselamatan Anda dan anggota keluarga Anda, Anda harus segera mengungsi dari gedung-gedung ini dan gedung-gedung yang berdekatan dengannya,” katanya, memperingatkan.
Pimpinan Tertinggi Iran Serukan Hukuman Mati Untuk Pemimpin Israel
Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, mengatakan hukuman mati harus dijatuhkan bagi para pemimpin Israel, bukan surat perintah penangkapan. Hal ini ia sampaikan untuk mengomentari keputusan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC).
“Mereka mengeluarkan surat perintah penangkapan, itu tidak cukup… Hukuman mati harus dijatuhkan bagi para pemimpin kriminal ini,” kata Khamenei saat pertemuan dengan anggota milisi Basij Iran di Teheran, Iran pada Senin (25/11/2024), seperti dikutip Reuters.
ICC sebelumnya memutuskan untuk mengeluarkan surat perintah penangkapan bagi Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, mantan kepala pertahanan Israel Yoav Gallant, dan seorang pemimpin Hamas, Ibrahim Al-Masri.
Dalam keputusan mereka, para hakim ICC mengatakan ada alasan yang masuk akal untuk percaya bahwa Netanyahu dan Gallant bertanggung jawab secara pidana atas tindakan termasuk pembunuhan, penganiayaan, dan kelaparan sebagai senjata perang sebagai bagian dari “serangan yang meluas dan sistematis terhadap penduduk sipil Gaza”.
(pgr/pgr)
Next Article
Xi Jinping ‘Tembak’ Netanyahu, Israel Ngamuk-Gaza Sudah Tamat
Artikel Ini Merupakan Rangkuman Dari https://www.cnbcindonesia.com/news/20241126185046-4-591348/7-update-perang-gaza-terus-dibombaridir-israel-hizbullah-mau-damai