Bisnis Tidak Semanis Minumannya, Teguk (TGUK) Tutup Ratusan Gerai




Jakarta, Kabarberita Indonesia – Emiten gerai minuman manis Teguk PT Platinum Wahab Nusantara Tbk (TGUK) telah menutup ratusan gerai sepanjang tahun 2024. Berdasarkan laporan keuangan Desember 2023, TGUK memiliki pengakuan atas sewa 152 gerai. 

Adapun dalam Public Expose tanggal 30 Desember 2024, tercatat hanya 35 gerai Teguk tersisa.

Manajemen TGUK menyatakan bahwa pihaknya menghadapi sejumlah tantangan di tahun 2024 yang memaksa penutupan gerai. Di antara tantangan tersebut adalah kondisi dinamika pasar yang menekan daya beli kelompok menengah ke bawah yang merupakan target pasar TGUK.

Hal tersebut sudah dirasakan pada kuartal satu hingga tiga tahun lalu. Selain itu konsumen saat ini merasa membeli makanan dan minuman secara online lebih mahal.

“Tantangan tersebut membuat seseorang lebih mengutamakan untuk membeli kebutuhan pokok. Tantangan ini juga dialami oleh beberapa F&B lain, baik yang sejenis minuman ataun non minuman. Hal ini menyebabkan TGUK harus melakukan efisiensi dengan cara penutupan store,” ungkap perseroan dikutip dari keterbukaan informasi, Jumat, (10/1/2025).

Pertimbangan ini pun membuat TGUK beralih fokus. Ke depan TGUK akan membuka kanal yang Potensial dengan model patnership, educational channel dan publik transportation channel.

Sementara itu, selain penutupan gerai, TGUK juga mengalami kerugian Rp20 miliar pada kuartal III-2024. Hal ini kontras dengan periode yang sama tahun lalu, yakni laba Rp4,16 miliar.

Menurut perseroan, terdapat tiga faktor yang menyebabkan hal rugi. Di antaranya, adanya tagihan platform online yang cukup besar, investasi di produk ice cream tetapi ternyata tidak sesuai dengan yang diharapkan dan ada biaya akibat penutupan toko.

Sebagai informasi, TGUK mengalami depresiasi pendapatan sebesar 30,4% pada per September 2024. Melansir laporan keuangannya, TGUK mencatatkan pendapatan sebesar Rp69,8 miliar, turun sari sebelumnya Rp100,3 miliar.

Meski demikian, TGUK mencatatkan efisiensi di beban pokok pendapatan. Hal ini dilihat dari pengurangan beban dari Rp48,67 miliar menjadi Rp35,14 miliar di kuartal III-2024.

Sementara aset TGUK tercatat sebesar Rp195,58 miliar, dengan ekuitas dan liabilitas masing-masing sebesar Rp157,03 miliar dan Rp38,55 miliar.

(mkh/mkh)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Buka-bukaan OJK Jurus Majukan Bisnis Pindar Hingga Bulion


Artikel Ini Merupakan Rangkuman Dari https://www.cnbcindonesia.com/market/20250110084927-17-602143/bisnis-tidak-semanis-minumannya-teguk–tguk–tutup-ratusan-gerai

Tinggalkan komentar

Optimized by Optimole