Jakarta, Kabarberita Indonesia – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat masih ada 17% perusahaan di pasar modal yang belum memenuhi kewajiban laporan berkelanjutan. Ke depan, OJK terus mendorong perusahaan untuk memenuhi laporan terkait Environment, Social & Governance-nya (ESG).
“Sejauh ini sudah 83% perusahaan yang sudah melaporkan laporan keberlanjutannya. Tetapi tetap masih ada ruang untuk perusahaan yang belum sekitar 17% pemenuhan laporan keberlanjutan,” ungkap Analis Eksekutif Direktorat Pengembangan Pasar Modal dan Pasar Modal Syariah OJK Abdul Rahmat di Gedung BEI, Jakarta, Rabu, (20/11/2024).
Kemudian dari 50 sampel, emiten terbesar yang mewakili kapitalisasi pasar, terdapat 93% emiten yang telah mengungkapkan jumlah emisi yang dihasillan dari sekup 1 & 2. Sementara untuk sekup 3 baru 80 p emiten. “Ini masih pekerjaan rumah (PR) bagi kita,” lanjutnya.
Sementara itu, Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan, khusus untuk emiten tercatat, sebanyak 97% emiten telah mengumpulkan laporan keberlanjutannya. Ia mengatakan, angka ini masih bisa berkembang lantaran beberapa perusahaan yang skalanya kecil masih memiliki batas waktu pelaporan hingga akhir tahun 2024 ini.
“Untuk perusahaan tercatat saat ini mereka sudah menyampaikan 97% karena ada beberapa yang skalanya kecil akan menunggu sampai akhir tahun ini. Harapan kita target penyampaian itu satu hal. Yang lebih penting adalah bagaimana kualitas penyampaian informasi,” tutur Nyoman.
Dengan melaporkan usahanya untuk mengurangi emisi karbon, para investor secara komprensif dapat melihat threat dan opportunity dari perusahaan terkait dengan isu masalah climate. Menurutnya, isu climate change merupakan salah satu hal yang menarik bagi investor institusional.
“Sehingga diharapkan investor yang peduli dengan lingkungan, mereka akan dapat melakukan assessment untuk pengambilan keputusan investasinya,” kata dia.
Hal tersebut disampaikan Nyoman usai membuka acara Ring the Bell for Climate pada Rabu (20/11) di Main Hall BEI. Acara ini merupakan bagian dari kampanye World Federation of Exchange (WFE) yang pelaksanaannya bersamaan dengan acara Conference of Parties (COP) ke-29 di Baku, Azerbaijan pada 11-22 November 2024.
Salah satu upaya nyata yang BEI lakukan sebagai wujud komitmen pencegahan perubahan iklim dan dekarbonisasi di pasar modal yaitu melalui penyelenggaraan program pelatihan IDX Net Zero Incubator. Program ini bertujuan untuk mendukung dan menyediakan asistensi kepada perusahaan tercatat dalam rangka memulai upaya dekarbonisasi.
Program ini dibagi dalam beberapa modul pelatihan yang berkesinambungan mulai dari pengenalan risiko perubahan iklim, perhitungan emisi, perencanaan target dekarbonisasi dan pelaporan emisi (climate reporting).
(fsd/fsd)
Next Article
Short Selling Ramai di Kalangan Investor, Begini Kata OJK
Artikel Ini Merupakan Rangkuman Dari https://www.cnbcindonesia.com/market/20241120181009-17-589800/banyak-perusahaan-belum-kumpulkan-laporan-keberlanjutan
Leave a Reply