Jakarta, Kabarberita Indonesia – PT Matahari Departement Store Tbk. (LPPF) memutuskan untuk menutup 13 toko tahun ini. Jumlah ini naik dari rencana awal, yakni 10 gerai. Sementara jumlah toko yang diawasi juga naik dari 13 toko menjadi 20 toko.
Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, matahari melakukan penyesuaian selektif terkait portofolio gerai. Hal ini mencakup pengembangan daftar gerai baru potensial, di samping pengurangan jumlah gerai dengan performa yang berkinerja rendah.
“Saat ini, Matahari sedang memantau kinerja 20 gerai yang ada dalam watchlist dan berencana menutup 13 gerai tahun ini,” tulis manajemen, dikutip Senin (9/12/2024).
Selain itu, rencana renovasi untuk gerai-gerai strategis juga sedang berjalan, dengan diikuti kriteria metrik kinerja yang telah disempurnakan.
Tercatat, per 30 September 2024 perusahaan mengoperasikan sebanyak 147 gerai. Dalam hal ini 28 gerai berada di pulau Sumatra, 84 gerai di Pulau Jawa, 29 gerai di Pulau Kalimantan, Sulawesi dan Maluku, serta 6 gerai di lokasi lainnya.
Jumlah ini tercatat mengalami penurunan dibanding dengan jumlah gerai perusahaan per 31 Desember 2023 lalu, di mana saat itu masih mengoperasikan 154 gerai. Artinya dalam kurun waktu sembilan bulan jumlah gerai Matahari berkurang 7 unit.
Akan tetapi jumlah ini terlihat semakin sedikit jika dibandingkan dengan jumlah gerai per 30 September 2023, saat itu perusahaan mengoperasikan sebanyak 156 gerai. Dalam hal ini 28 gerai berada di pulau Sumatra, 90 gerai di Pulau Jawa, 32 gerai di Pulau Kalimantan, Sulawesi dan Maluku, serta 6 gerai di lokasi lainnya.
Walaupun jumlah gerai Matahari pada periode ini tercatat mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, di mana per 31 Desember 2022 perusahaan mengoperasikan sebanyak 148 gerai.
Manajemen mengungkapkan, untuk melengkapi keberadaan gerai fisik, strategi omni-channel Perseroan terus mengalami perkembangan, dengan lebih dari tiga perempat vendor konsinyasi kini telah terintegrasi melalui portal pemasok Matahari, sehingga dapat memperluas variasi produk yang tersedia secara online.
Perseroan juga memperluas jangkauan marketplace-nya dengan membuka official store di beberapa kanal e-commerce terkemuka lainnya. Selain itu, platform Shop & Talk Matahari juga sedang dalam proses pembaruan yang diharapkan dapat lebih meningkatkan pengalaman belanja online.
“Kami bertekad untuk terus beradaptasi dengan lanskap pelanggan dan bisnis ritel yang terus berkembang,” ujar Monish Mansukhani, CEO Matahari.
Manajemen memandang strategi tersebut disebabkan oleh pelemahan ekonomi makro adanya deflasi yang terkait dengan penurunan daya beli dan PMI di bawah 50 yang mencerminkan kontraksi. Bahkan, ekspektasi pelemahan ekonomi secara makro akan terus belanjut hingga akhir tahun ini. Pada kuartal III tahun ini, penjualan perseroan pun tak terlalu signifikan.
“4Q24 diperkirakan akan tetap menantang. Berdasarkan tren penjualan saat ini dan rencana penutupan toko, kami memperkirakan akan mengakhiri tahun ini dengan EBITDA sebesar Rp 1,2 triliun,” sebutnya.
Mengutip kinerja keuangannya, hingga September 2024 penjualan turun 1,4% secara tahunan (yoy) menjadi Rp9,48 triliun dari sebelumnya Rp9,61 triliun. Sementara pendapatan bersih turun 1,3% menjadi Rp 4,91 triliun dari sebelumnya Rp 4,98 triliun.
Margin kotor tetap stabil di 34,6%. Sementara EBITDA turun 4,8% menjadi Rp 1,08 triliun dari sebelumnya Rp 1,13 trilun. Manajemen kembali menegaskan target EBITDA sebesar Rp 1,2 triliun hingga akhir tahun.
Manajemen menyebut, beberapa inisiatif strategis seperti peningkatan produk, ekspansi merek, dan optimalisasi gerai dirancang untuk memperkuat daya tarik Matahari di segmen pelanggan baru serta meningkatkan efisiensi dan ketahanan bisnis secara jangka panjang.
“Berkembangnya merek SUKO menegaskan arahan strategis ini, dengan rencana berjalan untuk memperkenalkan merek eksklusif baru dengan daya pikat fashion yang berbeda dan menyasar konsumen muda yang modern,” tulis manajemen.
Menurutnya, riset pasar dan strategi keterlibatan konsumen yang mendalam menjadi panduan atas upaya-upaya ini, di mana Matahari memanfaatkan insights dari kanal-kanal utama seperti media sosial, Key Opinion Leaders, dan acara-acara komunitas untuk memosisikan merek-mereknya secara tepat dan menarik.
“Pendekatan ini berperan dalam meningkatkan awareness serta menciptakan penawaran produk terpilih bagi para pelanggan,” pungkasnya.
(mkh/mkh)
Next Article
Kisah Raja Ritel RI Hingga Akhirnya ‘Menyerah’ ke Keluarga Riyadi
Artikel Ini Merupakan Rangkuman Dari https://www.cnbcindonesia.com/market/20241209123522-17-594440/matahari-mau-tutup-13-gerai-tahun-ini-20-toko-masuk-daftar-pantauan