Jakarta, Kabarberita Indonesia – Transaksi aset kripto pada Januari hingga Oktober mencapai Rp475,13 triliun. Sementara di bulan Oktober sendiri, transaksinya telah naik 361,18% year on year (yoy).
Menurut data Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI), nilai transaksi aset kripto di Oktober 2024 tercatat sebesar Rp48,44 triliun. Jumlah ini melonjak signifikan dari periode sama tahun lalu sebesar Rp10,5 triliun.
Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK) Bappebti Tirta Karma Senjaya mengatakan, kenaikan ini seiring dengan tren harga Bitcoin yang terus bertumbuh. Setelah mencapai US$100.000 pada minggu lalu, harga koin ini diproyeksi terus meningkat di tahun depan.
“Tapi masih optimis di siklus halving-nya, karena nanti 2025 mencapai titik tertinggi lagi. Pegiat sudah banyak ekspektasi di 2025,” ungkap Tirta dalam acara Bisnis Indonesia Economic Outlook 2025, di Jakarta, Selasa, (10/12/2024).
Sementara itu, Jumlah pelanggan aset kripto per Oktober 2024 mencapai 21,63 juta pelanggan, dengan pelanggan aktif sebesar 716,274 orang.
Secara historis, rata-rata jumlah penambahan pelanggan bulanan sepanjang 2023 tercatat sebesar 151.523 orang. Angka ini terus meningkat jika dibandingkan dengan penambahan jumlah pelanggan bulan Oktober 2024 sebesar 355.925.
(mkh/mkh)
Next Article
Kominfo Blokir Medsos Kripto Binance-Kucoin, Bappebti Buka Suara
Artikel Ini Merupakan Rangkuman Dari https://www.cnbcindonesia.com/market/20241210160715-17-594773/warga-ri-serbu-bitcoin-transaksi-kripto-di-indonesia-tembus-rp475-t