Jakarta, Kabarberita Indonesia – Total realisasi subsidi energi sepanjang tahun lalu membengkak dari perkiraan pemerintah. Pada 2024, realisasi subsidi energi mencapai Rp 386,9 triliun, lebih tinggi dari proyeksi pemerintah Rp 192,75 triliun.
Realisasi subsidi energi ini terdiri dari solar senilai Rp 89,7 triliun untuk 4 juta lebih kendaraan, Rp 56,1 triliun untuk lebih dari 157,4 juta kendaraan, Rp 4,5 triliun untuk 1,8 juta rumah tangga, Rp 80,2 triliun untuk tabung gas LPG 3 Kg yang digunakan 40,3 juta pelanggan, hingga listrik 900 VA bersubsidi dan 900 VA non subsidi melalui kompensasi yang secara total Rp 156,4 triliun untuk 90,9 juta pelanggan.
“Ini dibayarin oleh negara, karena ada selisih harga seharusnya dengan yang dibayar masyarakat,” kata Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara saat konferensi pers APBN di Kantor Pusat Kementerian Keuangan, Jakarta, dikutip Rabu (8/1/2025).
Sebagai informasi, bengkaknya belanja subsidi energi ini sebetulnya sudah lama diperkirakan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat melaporkan realisasi APBN hingga paruh pertama 2024. Ia mengatakan, kondisi ini disebabkan depresiasi nilai tukar rupiah dan produksi minyak mentah Indonesia yang di bawah target.
“Belanja dari subsidi dan kompensasi yang diperkirakan juga akan mengalami kenaikan,” kata Sri Mulyani dalam rapat dengan Badan Anggaran DPR tentang Laporan Semester I 2024, Senin, (8/7/2024).
Meski begitu, penting dicatat pembengkakan subsidi energi ini tidak sampai membuat defisit APBN 2024 ikut memburuk, sebab defisit APBN saat itu hanya senilai Rp 507,8 triliun, lebih rendah dari targetnya yang sebesar Rp 522,8 triliun.
(arj/mij)
Next Article
Video: Sri Mulyani Ungkap Kinerja APBN Hingga Agustus 2024
Artikel Ini Merupakan Rangkuman Dari https://www.cnbcindonesia.com/news/20250108131441-4-601648/subsidi-bbm-listrik-pemerintah-kucurkan-rp3869-t