Jakarta, Kabarberita Indonesia – Perusahaan penyedia perangkat lunak sekaligus investor bitcoin MicroStrategy telah mengumpulkan lebih dari US$7 miliar atau sekitar Rp111,09 triliun untuk membeli koin kripto sejak kemenangan Donald Trump di pemilu AS.
Melansir The Financial Times, kemenangan Trump sebagai presiden telah mendorong euforia di pasar digital. Hal ini pun dimanfaatkan MicroStrategy dengan memperbesar penawaran obligasi konversi dari $1,75 miliar menjadi $2,6 miliar pada Rabu lalu.
Langkah tersebut menyusul penggalangan dana sebesar $4,6 miliar dari penjualan saham pekan sebelumnya, yang seluruhnya juga dialokasikan untuk membeli lebih banyak bitcoin. Saham MicroStrategy melonjak 15% pada hari yang sama, mencatat rekor tertinggi baru dan mengalami kenaikan hampir 900 persen dalam setahun terakhir.
Strategi agresif MicroStrategy dalam membeli bitcoin menegaskan komitmen perusahaan yang dimulai sejak pendirinya, Michael Saylor, menetapkan jalur tersebut pada Agustus 2020. Bulan lalu, perusahaan asal California ini mengumumkan rencana mengumpulkan $42 miliar dari penjualan saham dan utang dalam beberapa tahun ke depan untuk diinvestasikan pada mata uang kripto.
Mark Palmer, analis senior dari Benchmark Company, mengatakan langkah ini mencerminkan dukungan pasar terhadap strategi MicroStrategy. Menurutnya, langkah ini juga sesuai dengan momentum saat ini, khususnya dengan antisipasi regulasi pro-kripto dari pemerintahan Trump yang akan lebih mendukung pertumbuhan sektor tersebut.
Pembelian besar-besaran MicroStrategy turut mendorong harga bitcoin mencapai rekor baru bulan ini. Pada Rabu, harga bitcoin hampir menyentuh $95.000, naik 33 persen sejak Trump dan legislator pro-kripto memenangkan pemilu.
Saat ini, MicroStrategy menjadi pemilik korporasi terbesar bitcoin di dunia dengan lebih dari 331.000 bitcoin senilai sekitar $31 miliar. Sejak pemilu, perusahaan telah membeli lebih dari 50.000 bitcoin, menegaskan posisinya sebagai pemain utama di sektor kripto.
CEO Michael Saylor dianggap sebagai “manajer hedge fund terbesar sepanjang masa” oleh Jad Comair, pendiri firma investasi kripto Melanion Capital. Saylor juga menggambarkan bitcoin sebagai “Manifest Destiny bagi Amerika Serikat” dalam unggahan di X pekan lalu, menunjukkan keyakinan akan potensi besar aset digital tersebut bagi ekonomi AS.
Industri kripto secara umum menyambut kemenangan Trump dengan optimisme tinggi, memprediksi “zaman keemasan” baru dengan regulasi yang lebih longgar di bawah pemerintahan baru. Sebaliknya, di bawah Joe Biden, perusahaan-perusahaan kripto menghadapi berbagai tuntutan hukum dari regulator AS, termasuk penalti $4,5 miliar yang dijatuhkan pada Terraform Labs pada Juni lalu.
Selain MicroStrategy, Mara Holdings, perusahaan penambang kripto, juga memanfaatkan pasar ekuitas dengan menawarkan obligasi konversi senilai $850 juta. Penawaran tersebut melebihi target awal $700 juta, mencerminkan tingginya kepercayaan investor terhadap prospek pasar kripto.
Menurut data Dealogic, total dana yang dihimpun perusahaan kripto melalui pasar ekuitas AS tahun ini mencapai $9,8 miliar. Angka tersebut memecahkan rekor sebelumnya sebesar $3,4 miliar pada 2021.
(fsd/fsd)
Next Article
Trump Jungkalkan Biden di Debat, Kripto Naik Berjamaah
Artikel Ini Merupakan Rangkuman Dari https://www.cnbcindonesia.com/market/20241122165546-17-590404/perusahaan-ini-timbun-rp-111-t-aset-kripto-usai-trump-menang
Leave a Reply