Jakarta, Kabarberita Indonesia – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memiliki rencana baru untuk mengembangkan segmen low cost green car (LCGC), yakni memadukannya dengan mesin hybrid atau kendaraan listrik. Rencana ini tergolong menggemparkan karena LCGC merupakan kendaraan murah dengan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) kecil, sedangkan hybrid merupakan bagian dari kendaraan listrik dengan biaya tinggi.
Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan (IMATAP) Kemenperin Dodiet Prasetyo menyebut usulan ini sudah disampaikan kepada para pabrikan mobil. Nantinya produsen yang bakal memilih untuk mengembangkan teknologi yang ada.
“Kami mendorong industri untuk bagaimana bisa meningkatkan sumbangsih mereka dalam mendukung program pemerintah dalam rangka program transisi energi. Hal yang mungkin bisa dicapai dalam waktu dekat adalah bagaimana mereka bisa menyematkan energi elektrifikasi di LCGC,” kata Dodiet, Jumat (22/11/2024).
Jika usulan ini terwujud, industri otomotif Indonesia akan mengalami kemajuan signifikan. Bakal ada dua tujuan yang tercapai, yakni mengurangi penggunaan bahan bakar minyak dan mencapai target dekarbonisasi dengan lebih cepat.
“Saat ini kami melakukan studi internal apakah LCGC ini bisa disematkan teknologi hibrida, baik strong hybrid maupun mild hybrid. Artinya kita berusaha meningkatkan yang sudah efisien menjadi lebih efisien. Tentu saja kami mendorong para pabrikan LCGC untuk bisa menyematkan teknologi hybrid di situ,” sebut Dodiet.
Meski demikian para pabrikan masih menganalisis berbagai aspek sebelum mewujudkan proyek ini, mulai dari nilai investasi dan potensi penyerapan pasar. Adapun rata-rata market share LCGC setiap tahun berkisar di angka 20%.
“Tentunya ini sudah kita sampaikan ke industri. Posisi industri masih menganalisa apakah ini feasible karena banyak hal teknis yang mereka pertimbangkan, di samping mereka sudah investasi untuk model baru,” kata Dodiet.
Dari sisi pabrikan, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) sudah menampung usulan pemerintah tersebut. Sekretaris Umum Gaikindo Kukuh Kumara menjelaskan hybrid bukanlah teknologi baru, namun ada tantangan untuk membuat teknologi hybrid menjadi murah, sehingga diperlukan riset dan pengembangan serius.
“Menarik, kita bisa ke sana kalau volume-nya besar. LCGC volume besar tapi teknologi berubah. Tidak bisa emisinya segitu saja, ya jalan keluarnya hybrid. Karena mobil ini bukan low cost lagi, dibandingkan yang lain juga emisinya sudah tinggi. Mau baru atau lama, kalau produknya bisa diminati konsumen, ya menarik,” kata Kukuh.
(hoi/hoi)
Next Article
Video: Penjualan Mobil Listrik Masih Lesu Karena Masyarakat Masih Ragu
Artikel Ini Merupakan Rangkuman Dari https://www.cnbcindonesia.com/news/20241122153444-4-590390/mobil-lcgc-listrik-mulai-disiapkan-begini-rencananya
Leave a Reply