Jakarta, Kabarberita Indonesia – Peluncuran memecoin Hawk Tuah (HAWK) yang dipromosikan oleh influencer Haliey Welch memicu kemarahan di media sosial. Token tersebut sempat melonjak hingga valuasi pasar mencapai US$490 juta atau sekitar Rp7,77 triliun sebelum anjlok tajam menjadi US$41,7 juta atau Rp661,6 miliar dalam waktu kurang dari tiga jam.
Menurut data dari DexScreener, penurunan harga tersebut mencerminkan kejatuhan 91% dalam waktu singkat setelah peluncuran pada 4 Desember pukul 10.00 malam UTC. Penyelidikan lebih lanjut menunjukkan bahwa 80%-90% pasokan HAWK dikuasai oleh dompet insider dan snipers, yang melakukan pembelian besar pada awal peluncuran.
Dalam unggahan di X pada 5 Desember, Welch membantah adanya aktivitas insider atau distribusi token gratis kepada key opinion leaders (KOL). Ia juga menyatakan bahwa timnya menggunakan protokol likuiditas terdesentralisasi Meteora untuk meminimalkan risiko serangan snipers.
“Kami tidak menjual satu token pun, dan tidak ada KOL yang diberikan token gratis,” tulis Welch, dikutip dari Cointelegraph.com.
Namun, data dari Solana block explorer Solscan menunjukkan bahwa satu dompet berhasil membeli 17,5% pasokan HAWK sesaat setelah peluncuran dan meraup keuntungan USD 1,3 juta dalam waktu kurang dari dua jam.
Sejumlah pengguna di media sosial mengungkapkan kerugian mereka akibat kejatuhan token tersebut. Salah satu pengguna di X mengaku kehilangan USD 43.000, sementara investor lain dilaporkan rugi lebih dari USD 1,3 juta setelah menukar memecoin lain, MOODENG, dengan HAWK.
Para pengamat memperingatkan bahwa peluncuran HAWK dapat memicu tindakan hukum dari regulator. Beberapa pengguna X mengaku telah melaporkan kasus ini ke SEC, sementara firma hukum Burwick Law menawarkan bantuan hukum kepada korban yang mengalami kerugian akibat investasi di HAWK.
(fsd/fsd)
Next Article
Perhatian, Ini Pesan OJK Buat Influencer Kripto
Artikel Ini Merupakan Rangkuman Dari https://www.cnbcindonesia.com/market/20241206151415-17-593969/koin-kripto-hawk-tuah-anjlok-91-setelah-meluncur-netizen-ngamuk