Gerbang PD 3 Terbuka, NATO Warning Perang dengan Rusia di Depan Mata




Jakarta, Kabarberita Indonesia – Pakta Pertahanan Atlantic Utara (NATO) mulai memberi peringatan akan “perang” baru dengan Rusia. Ini setidaknya dikatakan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Mark Rutte.

Mantan Perdana Menteri (PM) Belanda itu mengeluarkan perintah keras untuk “mempercepat” pengeluaran pertahanan. Ia mengatakan negara-negara Eropa perlu berbuat lebih banyak untuk “mencegah perang besar berikutnya” karena ancaman dari Rusia yang meningkat.

“Kita tidak siap untuk apa yang akan datang dalam empat hingga lima tahun,” kata Rutte dalam pidato utama di Brussels, Belgia, Kamis waktu setempat, dikutip AFP Jumat (13/12/20240.

“Bahaya bergerak ke arah kita dengan kecepatan penuh,” tambahnya.

Ditegaskannya, walaupun ada peningkatan anggaran pertahanan, negara-negara NATO masih belum dapat menyamai produksi senjata Moskow. Meski belum ada “ancaman militer yang akan terjadi” dalam waktu dekat, ia menggatakan NATO perlu bergerak “lebih cepat dan lebih ganas”.

“Rusia sedang mempersiapkan konfrontasi jangka panjang. Dengan Ukraina. Dan dengan kita” kata Rutte.

“Apa yang terjadi di Ukraina dapat terjadi di sini juga,” tambahnya.

“Kita dapat mencegah perang besar berikutnya di wilayah NATO,,” tegasnya lagi.

“Sudah waktunya untuk beralih ke pola pikir masa perang. Dan meningkatkan produksi pertahanan dan pengeluaran pertahanan kita.”

Pernyataan Rutte muncul setelah Rusia memperoleh sejumlah keunggulan di garis depan perang dengan Ukraina beberapa hari terakhir. Pasukan Kyiv dilaporkan mulai kelelahan.

“Setiap hari, perang ini menyebabkan lebih banyak kehancuran dan kematian. Setiap minggu, ada lebih dari 10.000 orang tewas atau terluka di semua pihak di Ukraina,” jelas Rutte lagi.

“Lebih dari satu juta korban sejak Februari 2022,” katanya.

Sebenarnya 32 negara NATO tahun lalu menetapkan tingkat minimum untuk pengeluaran pertahanan sebesar 2% dari produk domestik bruto (PDB). Tahun ini, 23 negara anggota akan mencapai angka itu namun Rutte bersikeras target itu masih perlu ditingkatkan.

“Saya dapat memberi tahu Anda, kita akan membutuhkan lebih dari dua persen,” katanya.

Rusia, China, Korut & Iran

Di kesempatan yang sama, Rutte pun dengan jelas menunjuk Rusia, China, Korea Utara (Korut) dan Iran. Menurutnya empat negara itu sedang bekerja kera “melemahkan” Amerika Utara dan Eropa.

“Kita tidak sedang berperang. Tetapi kita juga tidak sedang berdamai,” ungkapnya.

Perlu diketahui, seruan ini juga muncul saat presiden terpilih AS Donald Trump bersiap memimpin Washington, Januari 2025. Trump telah memberi tahu sekutu NATO untuk meningkatkan anggaran pertahanan jika mereka ingin AS tetap mendukung aliansi dan telah mengusulkan target baru sebesar 3% dari PDB.

Meningkatkan anggaran pertahanan memang merupakan tantangan besar bagi beberapa negara ekonomi utama Eropa. Spanyol dan Italia misalnya masih jauh di bawah 2%.

“Jika kita tidak menghabiskan lebih banyak uang bersama sekarang untuk mencegah perang, kita akan membayar harga yang jauh, jauh, jauh lebih tinggi nanti untuk melawannya,” kata Rutte.

“Selama Perang Dingin, orang Eropa menghabiskan lebih dari tiga persen PDB mereka untuk pertahanan. Dengan mentalitas itu, kita memenangkan Perang Dingin,” tambahnya.

“Rusia dan China melaju kencang. Kita berisiko tertinggal. Ini sangat berbahaya.”

Putin

Sementara itu, Presiden Rusia Vladimir Putin awal pekan lalu mengiyakan bahwa dunia berada di ambang konflik global. Hal ini terjadi saat hubungan Moskow dan negara-negara Barat yang tergabung dalam aliansi NATO memanas akibat perang di Ukraina.

Dalam sebuah pidato di depan Dewan Negara Tertinggi Negara Kesatuan Rusia dan Belarus baru-baru ini, Putin menyebutkan bahwa yang menjadi perhatian khusus adalah situasi di kawasan Eropa, khususnya di Ukraina. Menurutnya, keputusan Moskow untuk menyerang negara itu diakibatkan oleh manuver Barat.

“Negara-negara Barat dengan sengaja meningkatkan ketegangan, merekalah yang bertanggung jawab atas tragedi yang kita lihat hari ini, dan mereka hanya terus memperburuk situasi. Kebijakan yang tidak bertanggung jawab ini mendorong dunia ke ambang konflik global,” kata Putin dalam pidatonya di Minsk, dikutip Newsweek.

(sef/sef)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Rusia Teken Dekrit Penggunaan Senjata Nuklir, Bisa Serang AS





Next Article



Siaga PD 3 di Depan Mata, Militer China & Rusia ‘Bersatu’ Lawan NATO




Artikel Ini Merupakan Rangkuman Dari https://www.cnbcindonesia.com/news/20241213050415-4-595616/gerbang-pd-3-terbuka-nato-warning-perang-dengan-rusia-di-depan-mata

Tinggalkan komentar

Optimized by Optimole