Jakarta, Kabarberita Indonesia – Rupiah melanjutkan penurunannya terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada penutupan perdagangan Kamis (19/12/2024), pelemahan mencapai lebih dari 1%.
Data Refinitiv, pada penutupan perdagangan hari ini (19/12/2024), mencatat rupiah anjlok hingga 1.24% ke level Rp16.285/US$. Pelemahan lebih dari 1% ini adalah yang terdalam sejak 7 Oktober 2024 yakni sebelumnya sebesar 1,26%.
Sepanjang hari, nilai tukar rupiah berfluktuasi hingga sentuh level Rp16.130/US$ dan terjauh di posisi Rp16,300/US$. Pelemahan ini adalah yang terdalam sejak 30 Juli 2024 dengan sebelumnya berada pada posisi Rp16.295/US$.
Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan pemerintah terus melakukan monitoring atau pengawasan terhadap gerak rupiah.
“Ya kita monitor, kan rupiah di APBN juga sudah angkanya, kita monitor saja,” ungkapnya saat ditemui di kantor Kemenko Perekonomian, Kamis sore (19/12/2024).
Ketika ditanya perihal kemungkinan penurunan lanjutan ke depannya, Airlangga dengan santai menjawab kurs rupiah ini dipengaruhi oleh dolar AS yang sedang menguat.
“Baru berapa hari, kemarin kan juga. Namanya kurs naik turun AS sedang menguat,” ungkap Airlangga.
Dilansir dari Refinitiv, pada 19 Desember 2024 pukul 13:49 WIB, rupiah menjadi mata uang dengan pelemahan yang paling signifikan yakni sebesar 1,26%, ringgit Malaysia mengalami depresiasi sebesar 0,78%, hingga yen Jepang menurun 0,7%. Sementara itu, won Korea Selatan terpantau menguat tipis sebesar 0,02%.
Tekanan terhadap mata uang di Asia terjadi setelah The Fed memberikan ekspektasinya terhadap suku bunga acuannya di 2025 yang tampak tidak seagresif sebelumnya.
Merujuk dot plot terbaru, dua pemotongan yang diekspektasikan pada 2025 ini hanya setengah dari target komite ketika plot tersebut terakhir diperbarui pada September dengan ekspektasi pemangkasan sebesar 100 bps pada 2025.
(haa/haa)
Next Article
Habis Menguat Tajam, Rupiah Siap Menanti Prospek Suku Bunga
Artikel Ini Merupakan Rangkuman Dari https://www.cnbcindonesia.com/market/20241219165825-17-597386/dolar-as-sentuh-rp-16300-menteri-prabowo-kita-monitor