Jakarta, Kabarberita Indonesia – Semua nelayan sudah paham kalau kondisi lautan tak bisa ditebak. Terkadang hujan badai, tapi tak jarang juga terik dan tenang. Ada kalanya juga kapal nyangkut terkena benda asing, seperti yang dialami seorang nelayan asal Filipina pada suatu hari di tahun 2006.
Hari itu, nelayan yang tak disebutkan namanya sedang berlayar di sekitar Kepulauan Palawan, Filipina. Di sana memang lokasi potensial ikan, sehingga dia pun menghentikan kapal dan menebar jaring seraya berharap tangkapan hari itu bisa melimpah. Tentu, agar kapal tak bergerak, dia juga menurunkan jangkar.
Setelah beberapa lama, nelayan merasa ikan sudah cukup. Dia pun mengangkat kembali jaring dan juga jangkar. Namun, kendala terjadi. Jangkar tiba-tiba terasa berat dan tidak bergerak. Dia merasa ada sesuatu yang tidak biasa. Setelah mencoba menarik dengan kekuatan penuh, jangkar tetap tak bisa ditarik.
Maka, dia pun nekat terjun melihat apa yang terjadi. Ternyata, jangkar tersangkut pada benda keras di dasar laut. Benda keras tersebut adalah batu dengan bentuk tak biasa. Permukaannya halus dan mengkilap. Hanya saja, saat itu, nelayan tersebut tidak berpikir panjang atas benda tersebut.
Dia pun bergegas menyingkirkan jangkar dan mengangkat batu tersebut ke atas kapal. Setelah menginjak daratan, batu tersebut dibawa pulang ke rumah dan tetap tak mencari tahu apa jenis batu tersebut. Hanya saja, dia yakin benda tersebut bukan batu biasa.
“Dia percaya batu tersebut sebagai jimat keberuntungan,” tulis South China Morning Post, dikutip Kamis (2/1/2025).
Dia pun menyimpan batu tersebut di bawah kasur. Selama bertahun-tahun, batu itu dibiarkan tergeletak begitu saja, tidak ada yang tertarik memeriksanya lebih lanjut. Bahkan, kilau batu tersebut sampai tertutupi debu.
Hingga akhirnya, sepuluh tahun kemudian, nelayan itu tersadarkan kalau batu tersebut bukan barang biasa. Suatu hari pada 2016, rumah nelayan itu terbakar. Satu dari sedikit benda yang selamat adalah batu yang berasal dari Kepulauan Palawan.
Saat dipindahkan, orang-orang terperanjat melihat batu tersebut. Ternyata, batu yang selama ini tak dipikirkan sang nelayan adalah harta karun fantastis, yakni mutiara. Mutiara tergolong benda berharga sebab sangat jarang dan tak bisa dibuat manusia, alias sangat alami.
Mutiara berasal dari benda asing yang masuk ke dalam kerang. Benda asing tersebut tak bisa keluar dan lantas diproses di dalam tubuh hingga mengeras. Proses ini tak bisa diprediksi, baik itu ukuran, berat hingga bentuk. Kilaunya membuat mutiara bisa diubah menjadi beragam perusahaan.
Belakangan, temuan sang nelayan tersebut tercatat sebagai mutiara terbesar sepanjang sejarah. Situs berita ABC News, dikutip Kamis (2/1/2025), mencatat berat mutiara tersebut mencapai 34 Kg dengan panjang 30 Cm dan lebar 61 Cm. Ini jauh lebih besar dari temuan sebelumnya di tahun 1934 yang hanya seberat 6,4 Kg.
Soal harga, Forbes memberitakan mutiara tersebut berharga US$130 juta atau setara Rp2 triliun pada masa sekarang. Praktis, kabar-kabar tersebut membuat nelayan terperanjat kaget. Dia tak menyangka sudah menemukan harta karun senilai Rp2 T yang mengubah jalan hidup selama-lamanya.
Usai kabar tersebut viral, pemerintah meminta agar nelayan menyerahkan mutiaranya. Namun, dikabarkan dia menolak permintaan itu.
“Mutiara itu tetap menjadi milik nelayan,” ungkap juru bicara pemerintah Filipina, Puerto Princesa, dikutip dari NPR, Kamis (2/1/2025).
Pada akhirnya, penolakan tersebut benar membuat hidup nelayan berubah. Dia pun menjadi nelayan kaya raya.
(mfa/mfa)
Next Article
Bongkar Rumah, Kuli Desa Temukan Emas Rp5 Miliar
Artikel Ini Merupakan Rangkuman Dari https://www.cnbcindonesia.com/entrepreneur/20250102084415-25-600138/nelayan-pungut-batu-buat-jimat-ternyata-harta-karun-senilai-rp2-t