Jakarta, Kabarberita Indonesia – Pasar kripto bergerak variatif pada pagi hari ini (30/12/2024) termasuk Bitcoin menyusul pernyataan hawkish dari bank sentral AS/The Fed dan sentimen lainnya.
Merujuk dari CoinMarketCap pada Senin (30/12/2024) pukul 09:06 WIB, pasar kripto bergerak variatif. Bitcoin turun 1,16% ke US$93.663,5 dan secara mingguan berada di zona negatif 0,91%.
Ethereum terapresiasi 1,16% dalam 24 jam terakhir dan dalam sepekan naik 4,61%.
XRP turun 2,08% secara harian dan dalam seminggu terakhir mengalami depresiasi sebesar 1,56%.
Sedangkan Cardano yang mengalami apresiasi 0,49% dalam 24 jam terakhir dan dalam tujuh hari terakhir menguat 0,93%.
CoinDesk Market Index (CMI) yang merupakan indeks untuk mengukur kinerja tertimbang kapitalisasi pasar dari pasar aset digital turun 0,91% di angka 3.520,88. Open interest terapresiasi 0,19% di angka US$112,22 miliar.
Sedangkan fear & greed index yang dilansir dari coinmarketcap.com menunjukkan angka 50 yang menunjukkan bahwa pasar berada di fase neutral dengan kondisi ekonomi dan industri kripto saat ini.
Dilansir dari The Economic Times, Bitcoin mengalami koreksi Price Discovery pertama dalam siklus bull run ini, menyusul pernyataan hawkish dari bank sentral AS/The Fed mengenai Cadangan Strategis Bitcoin dan proyeksi inflasi yang lemah untuk 2025. Koreksi ini memberikan peluang menarik bagi investor untuk masuk pasar dan menerapkan strategi Dollar Cost Averaging (DCA), meskipun memperlambat momentum Bitcoin menuju level US$110.000. Meski begitu, ruang dana yang diperdagangkan di bursa AS/ETF mencatat beberapa aktivitas signifikan, menciptakan tonggak baru bagi pasar kripto menjelang akhir tahun.
Di sisi lain, crypto juga mulai diadopsi sebagai solusi pembayaran internasional oleh ekonomi besar seperti Rusia, memperluas cakupan adopsi kripto di dunia nyata.
Untuk diketahui, salah satu perkembangan utama di pasar kripto minggu lalu adalah langkah Rusia yang mulai menggunakan Bitcoin dan token lainnya untuk pembayaran internasional. Hanya beberapa minggu setelah mengesahkan undang-undang pajak kripto yang baru, Rusia mulai memanfaatkan regulasi ini secara maksimal.
Dengan memanfaatkan kripto, Rusia berhasil menghindari sanksi yang diberlakukan oleh sistem keuangan tradisional, sekaligus menunjukkan kegunaan aset digital dalam mengatasi tantangan global seperti pembatasan akses ke perdagangan internasional. Langkah ini berpotensi mendorong negara-negara lain untuk menjajaki kripto sebagai sistem pembayaran alternatif, yang pada akhirnya dapat mempercepat adopsi kripto secara global.
Kabarberita INDONESIA RESEARCH
(rev/rev)
Next Article
Keputusan 3 Bank Sentral Dinanti Pasar, Kripto Balik Melemah
Artikel Ini Merupakan Rangkuman Dari https://www.cnbcindonesia.com/market/20241230092626-17-599438/bitcoin-cs-loyo-jelang-tutup-tahun-hanya-koin-ini-yang-naik