Jakarta, Kabarberita Indonesia – Petinju legendaris Mike Tyson akan berhadapan dengan Jake Paul, konten kreator Youtube yang getol naik ring tinju. Pertandingan ini menjadi perhatian mengingat Tyson muda merupakan petarung bengis yang seringkali memukul jatuh lawan pada ronde awal.
Sebagai informasi, Tyson mengukir namanya di dunia tinju pada akhir 1980-an sebagai juara dunia kelas berat. Saat itu, ia menjadi salah satu atlet paling terkenal dan berpenghasilan tertinggi di dunia, dengan kekayaan bersih yang diperkirakan mencapai US$300 juta atau sekitar Rp4,76 trilun menurut Celebrity Network, dikutip Jumat (15/11/2024).
Namun, kekayaan Tyson tidak bertahan lama. Seiring waktu, Tyson mengalami berbagai masalah hukum, termasuk hukuman penjara enam tahun pada 1992 karena tuduhan pemerkosaan, yang diklaimnya sebagai hubungan konsensual. Ia dibebaskan bersyarat setelah tiga tahun, namun reputasinya sudah tercoreng.
Usai bebas, Tyson kembali ke ring untuk menghadapi Evander Holyfield, namun pertandingan ini malah menjadi terkenal karena insiden Tyson menggigit telinga Holyfield. Tindakannya membuat Komisi Atletik Nevada mencabut lisensinya selama 16 bulan, yang tentunya memengaruhi pendapatannya.
Mengutip thestreet.com, selama masa kejayaannya, Tyson menjalani gaya hidup mewah dengan membeli beberapa rumah, mobil mewah, perhiasan, dan menyewa pengawal pribadi. Ia juga memiliki dua harimau Bengal yang masing-masing bernilai US$70.000 dan memerlukan perawatan khusus dengan biaya US$125.000 per tahun.
Gaya hidup mewah Tyson semakin terlihat dengan pembelian seperti bathtub berlapis emas seharga US$2 juta untuk mantan istrinya, aktris Robin Givens. Di tengah pengeluarannya yang besar, Tyson memperoleh penghasilan besar pula, termasuk US$103 juta dari pertarungan melawan Lennox Lewis pada 2002.
Namun, hanya setahun setelah pertarungan tersebut, Tyson mengajukan kebangkrutan dengan utang mencapai US$23 juta. Ia dilaporkan berutang US$13,4 juta kepada IRS, US$4 juta kepada otoritas pajak Inggris, serta sejumlah besar kepada pengacara dan manajer keuangan.
Tyson menyalahkan promotor tinju Don King karena dianggap mengambil hingga 50% dari penghasilannya secara ilegal. Meskipun berhasil menuntut King, Tyson hanya menerima US$14 juta yang sebagian besar digunakan untuk melunasi utangnya, termasuk kepada mantan istrinya.
Meski keuangannya sempat hancur, Tyson berhasil menghasilkan puluhan juta dolar lagi melalui berbagai pertandingan. Pada 2010, ia mengaku “benar-benar bangkrut,” tetapi sejak itu ia berupaya membangun kembali kekayaannya.
Hari ini, Tyson diperkirakan memiliki kekayaan bersih sekitar US$10 juta atau tersisa Rp158,84 miliar, sebagian besar berkat bisnis kanabis, “Tyson 2.0,” yang pada 2023 menghasilkan US$150 juta. Tyson juga berperan sebagai salah satu pendiri dan chief brand officer dari merek yang berbasis di Las Vegas ini.
Di usia yang terbilang senja atau 58 tahun, Tyson memilih kembali naik ring dan berhadapan dengan Jake Paul. Meskipun Paul bisa dibilang bukan atlet tinju profesional, Youtuber ini tercatat sudah 11 kali bertarung dalam pertandingan resmi.
Bila dibandingkan dengan Tyson, tentu rapor tinju Paul kalah jauh. Tyson telah mengantongi 50 kemenangan (44 KO) dan enam kekalahan selama masa karirnya sebagai petinju profesional. Akan tetapi usia Tyson terpaut jauh dengan Paul yang masih berumur 27 tahun dengan kondisi kesehatan prima.
Banyak yang memperkirakan pertandingan selebritas ini diterima Tyson karena faktor uang. Total hadiah yang akan dibagi Tyson dan Paul diperkirakan mencapai US$80 juta, dengan masing-masing mendapatkan US$40 juta.
(mkh/mkh)
Artikel Ini Merupakan Rangkuman Dari https://www.cnbcindonesia.com/market/20241115124946-17-588504/kisah-mike-tyson-dari-petinju-terkaya-hingga-akhirnya-bangkrut