Daftar 16 Bank yang Tutup Sepanjang 2016, Apa Alasannya?

Jakarta, Kabarberita Indonesia – Sebanyak 16 bank perekonomian rakyat (BPR) tutup sepanjang 2024. Semua bank tersebut izinnya dicabut oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Jumlah bank yang ditutup tahun ini ternyata jauh lebih banyak dari rata-rata setiap tahunnya. Ketua Dewan Komisioner (DK) Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa menjelaskan terdapat 6-7 BPR yang tutup setiap tahunnya.

Alasan utama jatuhnya para bank tersebut dikarenakan mismanagement oleh pemiliknya sendiri.

LPS juga mendapatkan anggaran untuk menyelamatkan BPR. Tahun ini digunakan untuk 12 BPR atau jauh dari rata-rata biasanya.

“Dianggaran kita 5 lagi, kita dianggarkan kan 12 [BPR] karena dari tahun ke tahun biasanya 7-8 per tahun. Ini ada program semacam konsolidasi, jadi kita dapat angka dari OJK sekitar 12 waktu itu, ya. Tapi mungkin juga akan bergeser bisa lebih bisa kurang. Kita tunggu perkembangan yang ada,” ujar Purbaya usai Rapat Kerja Komisi XI dengan Ketua DK LPS, Selasa (26/3/2024) lalu.

Sebagai informasi, LPS telah mengeluarkan RP 735,26 miliar dari awal hingga 31 Oktober 2024. Uang itu digunakan untuk membayar klaim nasabah yang jatuh, berasal dari simpanan 108.116 rekening dari 15 bank yang dicabut izinnya.

LPS telah menangani 137 bank yang dicabut izin usahanya selama beroperasi sejak 2005 hingga 31 Oktober 2024. Total simpanan yang dibayarkan sebanyak Rp 2,82 triliun, dengan rincian RP 202 miliar miliar untuk bank umum dan Rp 2,62 triliun untuk BPR/BPRS dari total 413.397 rekening.

Berikut daftar 16 BPR yang telah tutup sepanjang 2014:

1. BPR Wijaya Kusuma

2. BPRS Mojo Artho Kota Mojokerto (Perseroda)

3. BPR Usaha Madani Karya Mulia

4. BPR Pasar Bhakti Sidoarjo

5. BPR Purworejo

6. BPR EDC Cash

7. BPR Aceh Utara

8. BPR Sembilan Mutiara

9. BPR Bali Artha Anugrah

10. BPRS Saka Dana Mulia

11. BPR Dananta

12. BPR Bank Jepara Artha

13. BPR Lubuk Raya Mandiri

14. BPR Sumber Artha Waru Agung

15. BPR Nature Primadana Capital

16. BPRS Kota Juang (Perseroda)

(hsy/hsy)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Efek Anjloknya Daya Beli, Penyaluran Kredit Multifinance Turun

Next Article


Daftar Terbaru Bank Bertumbangan di RI, Diam-Diam Sudah 14 Tutup