Jakarta, Kabarberita Indonesia – Saham-saham Amerika Serikat (AS) bergerak mendatar pada awal pembukaan perdagangan Rabu (13/11/2024) setelah inflasi Oktober sesuai ekspektasi, memberikan jeda pada reli pasca-pemilu yang masih berlangsung.
Indeks Dow Jones Industrial Average naik 72 poin atau 0,2% ke level 43.972, sementara S&P 500 bertambah 6,76 poin atau 0,1% ke 5.990. Adapun Nasdaq Composite naik tipis 23,42 poin atau 0,12% ke posisi 19.304.
Data inflasi AS bulan Oktober yang dirilis menunjukkan kenaikan sebesar 2,6% secara tahunan, sesuai ekspektasi pasar. Angka ini memicu spekulasi bahwa Federal Reserve mungkin akan mempertimbangkan pemangkasan suku bunga lebih lanjut pada pertemuan mendatang.
Menurut Lindsay Rosner, kepala investasi multi-sektor di Goldman Sachs Asset Management, data kali ini mengurangi kekhawatiran akan perlambatan pemotongan suku bunga dalam waktu dekat. Sinyal ini memperkuat ekspektasi pasar bahwa Fed berpotensi memangkas suku bunga bulan depan.
Saham teknologi seperti Tesla juga kembali melonjak sebesar 3% di perdagangan premarket, sementara sektor perbankan mencatatkan penguatan tipis. Pasar saham AS sempat melemah pada sesi sebelumnya karena aksi ambil untung setelah reli tajam yang dimulai pasca-kemenangan Donald Trump pada pemilu pekan lalu.
Indeks Dow bahkan mencapai level tertinggi baru, melewati angka 44.000 pada Senin, dengan ekspektasi kebijakan pro-pertumbuhan yang diusung Trump, termasuk untuk sektor cryptocurrency yang turut melonjak.
Investor kini menantikan data penting lainnya, seperti Indeks Harga Produsen dan data penjualan ritel yang akan dirilis Kamis dan Jumat mendatang, sebagai indikator lanjutan tentang kondisi ekonomi AS.
Kabarberita Indonesia
(emb/emb)
Next Article
Terdorong Saham Chip, Nasdaq dan S&P 500 Dibuka Menguat Lagi!
Artikel Ini Merupakan Rangkuman Dari https://www.cnbcindonesia.com/market/20241113212849-17-588032/wall-street-lanjutkan-kenaikan-tipis-investor-pantau-data-inflasi-as
Leave a Reply