Bitcoin & XRP Lesu, Ethereum Cs Menguat

Jakarta, Kabarberita Indonesia – Pasar kripto cenderung menguat hari ini (6/12/2024) di tengah permintaan yang cukup tinggi khususnya pada Bitcoin.

Merujuk dari CoinMarketCap pada Jumat (6/12/2024) pukul 08:13 WIB, pasar kripto cenderung menguat. Bitcoin turun 0,69% ke US$97.487,89 sementara secara mingguan berada di zona positif 2,13%.

Ethereum terapresiasi 1,66% dalam 24 jam terakhir dan dalam sepekan menguat 8,25%. Solana naik 6,94% secara harian dan dalam seminggu terakhir mengalami apresiasi 1,61%. Begitu pula BNB yang menanjak 2,46% dalam 24 jam terakhir dan dalam tujuh hari terakhir melesat 11,4%.

CoinDesk Market Index (CMI) yang merupakan indeks untuk mengukur kinerja tertimbang kapitalisasi pasar dari pasar aset digital naik tipis 0,01% ke angka 3.867,91. Open interest terapresiasi 2,43% di angka US$131,86 miliar.

Sedangkan fear & greed index yang dilansir dari coinmarketcap.com menunjukkan angka 80 yang menunjukkan bahwa pasar berada di fase extreme greed dengan kondisi ekonomi dan industri kripto saat ini.

Dilansir dari coindesk.com, Bitcoin (BTC) dan pasar kripto secara keseluruhan menyaksikan permintaan yang kuat untuk permainan leveraged bullish, sebuah tanda bahwa pasar sedang panas. Kendati lindung nilai dari pembuat pasar kemungkinan akan menjaga BTC tetap didukung di sekitar US$100.000, aktivitas yang meningkat ini meningkatkan risiko penurunan untuk cryptocurrency lainnya.

Bitcoin, cryptocurrency terkemuka berdasarkan nilai pasar, mencetak rekor tertinggi di atas US$103.000 kemarin (5/12/2024), setelah keputusan Presiden terpilih Donald Trump untuk menunjuk Paul Atkins, yang pro-kripto, sebagai ketua Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC).

Terobosan ini membuat para trader mengejar rally harga, mendorong tingkat pendanaan untuk futures perpetual melonjak, yang menjadi tanda permintaan yang semakin tinggi dan kepadatan posisi long. Dalam skenario ini, penurunan harga yang sedikit bisa mengakibatkan likuidasi besar (penjualan paksa oleh bursa karena kekurangan margin) dan meningkatkan volatilitas penurunan.

Dukungan mungkin datang dari pasar opsi, menurut Griffin Ardern, kepala perdagangan dan riset opsi di platform keuangan kripto BloFin. Ketika harga opsi naik lebih cepat daripada harga aset yang mendasarinya yaitu, ketika ketidakseimbangan gamma disebut positif pembuat pasar cenderung menjual kepemilikan mereka untuk menjaga eksposur bersih mereka netral. Mereka membeli ketika itu negatif, bertindak sebagai kekuatan kontrarian dan membatasi ayunan harga.

“BTC dapat stabil di sekitar US$100.000 dalam jangka pendek, dibantu oleh aktivitas lindung nilai dari pembuat pasar,” kata Ardern kepada CoinDesk. “Dukungan dari pasar opsi ini dapat mengimbangi dampak deleveraging hingga batas tertentu.”

Kabarberita INDONESIA RESEARCH

(rev/rev)

Next Article


Bursa Saham AS Anjlok, Pasar Kripto Ikut Ambruk di Zona Merah